Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mengembangkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten tahun anggaran 2012. Penyelidikan kasus itu terungkap setelah KPK menggeledah kantor Tubagus Chaery Wardana alias Wawan, adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah yang menjadi tersangka kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.
(baca juga: Harga HP Android Terbaru)
Namun untuk pengadaan alkes tahun anggaran 2012 di Kota Tangerang Selatan, KPK telah menetapkan adik Ratut Atut itu sebagai tersangka. Wawan bersama dua tersangka lainnya diduga memperkaya diri sendiri atau orang yang dengan cara melakukan penggelembungan harga proyek senilai Rp23 miliar itu.
"Kasus di Banten itu banyak, bukan cuma di Tangsel tapi juga di Provinsi Banten. Banyak sekali pengaduan masyarakat, kita ingin memeriksa satu persatu dan mensinergikannya. Karena antara satu dengan lainnya saling keterkaitan," kata Ketua KPK Abraham Samad di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 4 Desember 2013.
Menurut Abraham, beberapa laporan masyarakat terkait korupsi di Provinsi Banten tidak hanya masalah alat kesehatan. Lebih dari itu, pemberian dana bantuan sosial (bansos), pembangunan infrastruktur juga tak luput dari pemeriksaan KPK kelak. Bahkan Abraham menduga, pelakunya juga saling terkait antara satu proyek dengan proyek lainnya.
"Pasti kamu (wartawan) bisa terjemahkan. Di Banten itu kejahatan keluarga," ujarnya.
Hari ini, KPK kembali memeriksa Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah dan adik iparnya yang juga Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dalam kasus suap penanganan sengketa pilkada Kabupaten Lebak, Banten di MK. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Akil Mochtar dan Susi Tur Andayani. (umi) (baca juga: HP Mito Android Terbaru)
(baca juga: Harga HP Android Terbaru)
Namun untuk pengadaan alkes tahun anggaran 2012 di Kota Tangerang Selatan, KPK telah menetapkan adik Ratut Atut itu sebagai tersangka. Wawan bersama dua tersangka lainnya diduga memperkaya diri sendiri atau orang yang dengan cara melakukan penggelembungan harga proyek senilai Rp23 miliar itu.
"Kasus di Banten itu banyak, bukan cuma di Tangsel tapi juga di Provinsi Banten. Banyak sekali pengaduan masyarakat, kita ingin memeriksa satu persatu dan mensinergikannya. Karena antara satu dengan lainnya saling keterkaitan," kata Ketua KPK Abraham Samad di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 4 Desember 2013.
Menurut Abraham, beberapa laporan masyarakat terkait korupsi di Provinsi Banten tidak hanya masalah alat kesehatan. Lebih dari itu, pemberian dana bantuan sosial (bansos), pembangunan infrastruktur juga tak luput dari pemeriksaan KPK kelak. Bahkan Abraham menduga, pelakunya juga saling terkait antara satu proyek dengan proyek lainnya.
"Pasti kamu (wartawan) bisa terjemahkan. Di Banten itu kejahatan keluarga," ujarnya.
Hari ini, KPK kembali memeriksa Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah dan adik iparnya yang juga Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dalam kasus suap penanganan sengketa pilkada Kabupaten Lebak, Banten di MK. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Akil Mochtar dan Susi Tur Andayani. (umi) (baca juga: HP Mito Android Terbaru)
Source: http://nasional.news.viva.co.id/
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita
dengan judul Ketua KPK: Korupsi di Banten Kejahatan Keluarga. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://tercerdas.blogspot.com/2013/12/ketua-kpk-korupsi-di-banten-kejahatan.html. Terima kasih!